Polinela, (trpl.news). Project based learning (PBL) bukanlah hal baru di dunia pendidikan. Pembelajaran berbasis proyek ini telah dilaksanakan oleh banyak penyelenggara pendidikan, khususnya pendidikan vokasi. Implementasi dari project based learning terbukti mampu meningkatkan efektivitas dalam berbagai aspek pembelajaran.

Dengan melihat relevansi pola, syarat, mekanisme dan hasil maka program studi S1 Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL) Politeknik Negeri Lampung menjadikan metode PBL andalan pada proses pengajaran dan pembelajaran.

Apa itu Project Based Learning?. Menurut Fathurrohman (2016), project based learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dicapai peserta didik.

Project based learning menurut Saefudin (2014) merupakan metode pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dengan beraktivitas secara nyata dalam kehidupan. Hal ini dilakukan untuk membantu, mendorong dan membimbing peserta didik fokus pada kerja sama dengan melibatkan kerja kelompok dan membantu siswa untuk fokus pada perkembangan mereka.

Sementara itu, dari sudut pandang Goodman dan Stivers (2010), project based learning dapat diartikan sebagai pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang diberikan tantangan kepada peserta didik yang terkait dengan kebutuhan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.

Project based learning menekankan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik ketika melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Secara konstruktif, peserta didik melakukan eksplorasi atau pendalaman pembelajaran dengan melakukan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan. Penjaraban tersebut adalah pengertian project based learning menurut Grant (2002).

Model pembelajaran yang satu ini dapat diterapkan ketika fasilitator ingin menciptakan lingkungan pembelajaran yang aktif dan meminta peserta didiknya untuk fokus dalam pada perkembangannya. Selain itu, PBL dapat dijalankan secara kontinu apabila memenuhi beberapa syarat berikut:

  1. Pendidik memiliki keterampilan untuk mengidentifikasi kompetensi dasar yang lebih menekankan pada keterampilan atau pengetahuan pada tingkat penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
  2. Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan penguasaan materi sehingga dapat memilih materi atau topik-topik yang akan dijadikan tema proyek sehingga menjadi menarik.
  3. Pendidik setidaknya harus terampil memotivasi peserta didik dalam mengerjakan proyek. Dengan begitu, peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut atau proyek yang sudah dijalankan.
  4. Tersedianya fasilitas dan sumber belajar yang cukup sehingga siswa atau kelompok siswa bisa terpenuhi kebutuhannya.
  5. Pendidik harus memastikan peserta memiliki kesesuaian waktu proyek dengan jadwal atau kalender akademik agar kegiatan proyek tidak bentrok atau mengalami hambatan tertentu.

Pada prodi S1 TRPL, PBL memiliki karakteristik di mana dosen menjadi fasilitator. Peran fasilitator adalah memberikan permasalahan berupa studi kasus yang nantinya akan diselesaikan pada peserta didik dalam bentuk proyek. Maka tak heran apabila project based learning ini menekankan pada keaktifan dan keterlibatan peserta didik. Adapun karakteristik project based learning di antaranya:

  1. Berfokus pada peserta pembelajaran atau siswa (student oriented)
  2. Berbasis proyek dalam pembelajarannya
  3. Mengembangkan partisipasi aktif dari peserta didik
  4. Menumbuhkan inisiatif dan kemandirian dari peserta didik
  5. Melatih kolaborasi dan tanggung jawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk mencari solusi
  6. Melatih berpikir kritis (critical thinking) dan kreativitas peserta didik
  7. Evaluasi dilakukan secara berkala karena peserta melakukan refleksi
  8. Proyek pembelajaran menghasilkan sebuah produk atau output yang jelas
  9. Fasilitator mendampingi selama proses pembelajaran

Keunggulan Pelaksanaan Project Based Learning, Kurniasih dalam Nurfitriyani menjabarkan model pembelajaran project based learning memiliki keunggulan dalam pelaksanaannya. Adapun keunggulan dari penerapan model project based learning meliputi:

  1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu dihargai
  2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
  3. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks
  4. Meningkatkan kolaborasi
  5. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi
  6. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber
  7. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas
  8. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang berkembang sesuai dunia nyata
  9. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata
  10. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran

Mahasiswa/i tingkat menengah sampai tingkat akhir akan dilibatkan pada pengerjaan dan penyelesaian proyek nyata yang ada pada Teaching Factory yang dimiliki oleh Program Studi. Teaching Factory merupakan fasilitas penunjang utama untuk implementasi PBL di prodi S1 Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak Politeknik Negeri Lampung.